Lompat ke konten
Home » Artikel » Penyakit Ikan Koi, Gejala, Cara Pencegahan, Serta Cara Pengobatan

Penyakit Ikan Koi, Gejala, Cara Pencegahan, Serta Cara Pengobatan

Penyakit Ikan Koi, Gejala, Cara Pencegahan, Serta Cara Pengobatan

Jenis-jenis Penyakit Ikan Koi

Penyakit Ikan Koi, Gejala, Cara Pencegahan, Serta Cara Pengobatan – Sebagai pemelihara Ikan Koi, tentunya akan senang jika Ikan Koi kita terlihat sehat dan aktif. 

Selain warna dan pola Ikan Koi yang beragam, Ikan Koi juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis Ikan hias air tawar yang lain. Tidak heran jika Ikan Koi memiliki banyak penggemar dari usia muda hingga yang sudah tua.

Namun sebagai makhluk yang hidup di bumi, Ikan Koi pasti akan mengalami penyakit yang tidak bisa diduga kapan datangnya.

Perlu diketahui bahwa organisme yang dapat mengganggu kesehatan Ikan Koi dibagi menjadi 5 bagian yaitu Bakteri, Parasit, Jamur, Virus, dan Penyakit lainnya (Non Infeksi).

Artikel Agro Koi kali ini akan membahas tentang macam-macam penyakit Ikan Koi, Gejala, Cara pencegahan, dan Cara pengobatan Ikan Koi loh Sobat Koi. Yuk simak penjelasannya!

Berikut adalah golongan penyakit yang sering menyerang Ikan Koi : 

1. Penyakit Ikan Koi Aeromonas

Penyakit Ikan Koi Pertama adalah Aeromonas adalah penyakit yang sering menyerang Ikan pada kolam air tawar dengan gejala yang cukup mengerikan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas Hydrophila.

Gejala Penyakit Ikan Koi yang mengidap Aeromonas yaitu : 

1. Munculnya bercak merah pada bagian tertentu pada Ikan Koi.

2. Tubuh Ikan Koi kurang berlendir. Sebagaimana mestinya, seekor Ikan akan lebih mudah berenang saat tubuhnya memiliki banyak lendir. Namun penyakit Aeromonas menyebabkan Ikan Koi kekurangan lendir atau bahkan menyebabkan Koi menjadi pasif.

3. Tubuh Koi akan mudah terluka. Hal ini dikarenakan kurangnya lendir pada tubuh Ikan Koi yang membuat tubuhnya bergesekan langsung dengan air.

4. Sirip Koi mudah rontok. Koi yang mengidap penyakit Aeromonas siripnya akan mudah rusak dan rontok. Hal ini menyebabkan Koi akan kehilangan keseimbangan saat berenang.

5. Ikan pengidap Aeromonas akan cenderung menyendiri dan memisahkan diri dari teman-temannya.

6. Perut bagian bawah Ikan Koi terlihat membengkak.

7. Jika sudah sampai tahap yang parah, Ikan Koi akan mengalami sesak nafas atau bahkan bergerak tak terkontrol atau kejang-kejang hingga cacat permanen.

Cara Pencegahan Penyakit Ikan Koi Aeromonas : 

1. Menjaga kualitas air kolam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menguras kolam secara rutin dan memberi filter air pada kolam Koi. Filter air berguna untuk menjaga kualitas air kolam dan menyaring kotoran-kotoran halus yang berasal dari kotoran Koi dan pakan yang tersisa dalam kolam.

2. Kepadatan Ikan Koi dalam kolam dapat menyebabkan Koi mudah stres sehingga terserang penyakit Aeromonas. 

3. Pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan kolam Koi kotor dan mengurangi kualitas air kolam. Oleh karena itu, Ikan Koi perlu diberikan pakan secukupnya dan rutin. 

4. Sering memeriksa kesehatan Ikan Koi. Hal ini dilakukan agar jika terdapat gejala penyakit pada tubuh Koi kita bisa langsung memisahkannya dari Ikan Koi yang masih sehat.

Cara Pengobatan Penyakit Ikan Koi Aeromonas : 

1. Memberikan Antibiotik

Penyakit Aeromonas dapat dicegah dengan memberikan antibiotik pada Ikan Koi yang baru terserang Aeromonas dengan cara menambahkan antibiotik pada pakannya.

Untuk Ikan Koi yang sudah lama mengidap Aeromonas namun tidak menunjukkan gejala yang parah, pengobatannya bisa dilakukan dengan melarutkan antibiotik dan merendamkan Ikan yang terkena penyakit tersebut.

Namun jika Ikan Koi sudah menunjukkan gejala yang parah, antibiotik bisa langsung disuntikkan pada Ikan Koi. 

2. Memberikan Oksigen Tambahan

Penyakit Aeromonas umumnya dapat menyebabkan gangguan pernafasan, tak sedikit juga Ikan Koi yang mati akibat kehabisan nafas.

Pemberian oksigen tambahan ini bisa dilakukan dengan memasang aerator. 

Aerator dapat bekerja dengan cara melarutkan oksigen di udara ke dalam air dan mendistribusikan kepada Ikan Koi.

Dengan bantuan Aerator, Ikan Koi dapat bernafas dengan lebih baik sehingga mampu bertahan dari penyakit Aeromonas.

3. Memberikan Pakan yang Tepat

Perlu diketahui bahwa Ikan Koi yang mengidap penyakit Aeromonas nafsu makannya akan berkurang, sehingga Ikan Koi tidak mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup. 

Hal ini bisa dicegah dengan memberikan pakan yang tepat dan secukupnya, karena kolam yang kotor akan memicu pertumbuhan bakteri Aeromonas. 

2. Anchor Worm (Kutu Jarum/Kutu Jangkar)

Selanjutnya, Penyakit Ikan Koi adalah Kutu Jarum atau Kutu Jangkar (Anchor Worm) adalah salah satu jenis parasit yang bisa dilihat dengan mata telanjang, karena memiliki ukuran yang cukup besar yaitu 1 – 1,5 cm.

Jenis kutu yang sering menyerang Ikan Koi adalah Lernaea. Spesies ini termasuk dalam kelompok Crustacea (udang-udangan) dengan genus Lernaea.

Biasanya yang menjadi parasit adalah kutu betina, karena tak jarang utu jantan akan mati setelah melalui masa kawin.

Kutu betina masuk ke dalam jaringan dengan cara menancapkan kepala menggunakan organ tubuhnya yang mirip dengan jangkar. Hal tersebut dimanfaatkan kutu betina untuk menghisap darah dan merusak sel-sel di tubuh Ikan Koi.

Gejala Penyakit Ikan Koi yang terkena Anchor Worm yaitu : 

1. Koi berenang dengan tidak beraturan dan cenderung menggesek-gesekkan tubuhnya ke dinding kolam atau bahkan tiba-tiba meloncat keluar kolam.

2. Tubuh Koi mengalami radang dan kemerah-merahan di sekitar serang kutu jarum.

3. Pada kondisi yang parah, Ikan Koi akan mengalami kesulitan bernafas saat kutu jarum menyerang bagian insang Koi. Pada kondisi ini Ikan Koi akan terlihat lesu dan berdiam diri.

Cara Pencegahan Munculnya Penyakit Ikan Koi Anchor Worm : 

1. Menjaga kualitas air kolam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menguras kolam secara rutin dan memberi filter air pada kolam Koi. Filter air berguna untuk menjaga kualitas air kolam dan menyaring kotoran-kotoran halus yang berasal dari kotoran Koi dan pakan yang tersisa dalam kolam.

2. Pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan kolam Koi kotor dan mengurangi kualitas air kolam. Oleh karena itu, Ikan Koi perlu diberikan pakan secukupnya dan rutin. 

3. Sering memeriksa kesehatan Ikan Koi. Hal ini dilakukan agar jika terdapat gejala penyakit atau parasit pada tubuh Koi kita bisa langsung memisahkannya dari Ikan Koi yang masih sehat.

Cara Pengobatan Penyakit Ikan Koi Anchor Worm : 

1. Kutu jarum dapat dicabut menggunakan pinset dengan hati-hati hingga kepala kutu ikut tercabut.

2. Biasanya setelah kutu jarum dicabut, tubuh Koi akan mengalami bekas luka. Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, tubuh Koi dapat diolesi larutan antiseptik seperti mercurochrome pada bagian luka.

3. Jika tubuh Koi masih berukuran kecil (<10 cm), jangan memaksakan untuk mencabut kutu jarum karena Koi kecil belum memiliki daya tahan yang cukup terhadap infeksi sekunder lainnya.

4. Perawatan Kolam yang berada dalam kolam bisa dilakukan dengan menggunakan Dimilin atau Dilox sesuai dosis.

3. White Spot – ICH (Penyakit Bintik Putih)

White Spot

Berikutnya, Penyakit Ikan Koi adalah ICH atau dapat dikatakan Ichthyophthirius multifiliis adalah salah satu jenis parasit protozoa yang biasanya dapat ditularkan oleh Ikan pembawa, hewan lain, atau bahkan manusia. Selain itu, parasit ini juga bisa berasal dari sumber air yang digunakan untuk mengisi kolam.

Gejala Penyakit Ikan Koi yang Terkena ICH yaitu : 

Gejala pada tubuh Ikan Koi yang terkena  ICH atau White Spot adalah terdapat bintik-bintik berwarna putih pada beberapa bagian tubuh.

Bintik-bintik yang tampak pada permukaan kulit Koi, sebenarnya adalah parasit yang hidup dengan cara menyerap cairan pada tubuh Ikan Koi. Dalam siklus hidupnya, tahap ini dikenal dengan tahap encysted

Awalnya, penyakit ini tidak berbahaya, namun jika tidak segera dibasmi akan menjadi masalah besar karena siklus reproduksinya sangat agresif dan dapat dengan cepat menyebar ke seluruh bagian kolam.

White Spot dapat menyebabkan kematian apabila sudah menyerang bagian insang, karena hal itu dapat menimbulkan kerusakan pada filamen dan juga dapat menimbulkan masalah pernapasan hingga infeksi sekunder.

Selain bintik-bintik putih, gejala yang terlihat adalah perilaku Ikan Koi yang menjadi pasif, warnanya akan tampak pucat, cenderung diam dan menjauhkan diri dari sekelompoknya, dan menyebabkan nafsu makan Koi menjadi berkurang.

Cara Pencegahan Penyakit Ikan Koi White Spot atau ICH : 

1. Menjaga suhu air agar tetap hangat pada suhu 29°C. Karena jika suhu air turun hingga 25°C, White Spot dapat menyerang secara tiba-tiba.

2. Menaburkan garam dapur atau garam krosok (garam kasar) ke dalam air kolam atau bak. Garam dapat ditaburkan sebanyak 300 gr/m3 air.  Penaburan garam ini dapat dilakukan rutin setiap pekan.

3. Kondisi oksigen di dalam kolam harus tetap optimal dengan cara memasang aerator, blower, atau meningkatkan frekuensi pergantian air.

Cara Pengobatan Penyakit Ikan Koi White Spot atau ICH : 

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengobati Ikan Koi yang terkena White Spot atau ICH. 

Kita perlu memasang heater dan melarutkan garam untuk meningkatkan suhu air secara bertahap. Kita juga perlu menambahkan aerasi untuk meningkatkan kadar oksigen yang terlarut dalam air. Selain itu, kita perlu memberikan campuran Malachite Green dan Formalin.

4. Epistylis

Penyakit Ikan Koi selanjutnya adalah Epistylis adalah jenis parasit yang berukuran mikro dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop. Parasit ini memiliki bentuk mirip lonceng dengan tangkai yang menjuntai panjang. 

Parasit ini sering menyerang pada kondisi air yang buruk. Epistylis membentuk koloni mengeluarkan enzim yang dapat merusak jaringan dan meninggalkan luka pada kulit Ikan Koi.

Gejala Pada Ikan Koi yang Terkena Epistylis yaitu : 

Ikan Koi yang terkena penyakit ini umumnya ditandai pada bagian kulit Koi terdapat seperti benang-benang tipis berwarna putih mirip dengan jamur. Banyak yang mengira bahwa penyakit ini berasal dari jamur, padahal penyebabnya adalah parasit jenis Epistylis.

Awalnya penyakit ini tidak berakibat fatal untuk Ikan Koi, namun jika Koi tidak segera ditangani maka akan menimbulkan infeksi sekunder yang dapat membunuh Koi.

Selain itu, Ikan Koi yang terserang penyakit ini biasanya sering mengalami perubahan sifat. Contohnya Koi terlihat tampak lesu dan pasif. Selain itu, Koi akan tiba-tiba berenang cepat seperti ingin melepaskan sesuatu yang menempel pada tubuhnya. Ikan Koi yang terkena penyakit ini juga seringkali berdiam diri di permukaan air.

Saat infeksi semakin memburuk, pada tubuh Koi akan timbul bercak-bercak putih yang awalnya sedikit menjadi semakin meluas hingga ke bagian insang.

Bercak-bercak tersebut akan meluas dan tampak kemerah-merahan hingga menyebabkan sisik Koi terlepas atau rontok. Bekas sisik yang terlepas akan timbul luka akibat serangan bakteri.

Cara Pencegahan Munculnya Epistylis: 

Menjaga kualitas air kolam. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menguras kolam secara rutin dan memberi filter air pada kolam Koi. 

Filter air berguna untuk menjaga kualitas air kolam dan menyaring kotoran-kotoran halus yang berasal dari kotoran Koi dan pakan yang tersisa dalam kolam.

Selain itu, air kolam juga dapat ditaburi air garam dengan dosis 0,3 % untuk mencegah timbulnya parasit jenis ini.

Cara Pengobatan Epistylis : 

1. Ikan Koi yang terserang penyakit hendaknya dipisah dan rawat dalam bak karantina. Selanjutnya perlu dipastikan apakah penyakit tersebut berasal dari parasit atau jamur.

2. Penyakit Epistylis dapat disembuhkan dengan membuang atau mengerok bercak-bercak putih yang menempel pada kulit Koi. Lalu bekas tersebut dapat diolesi mercurochrome atau betadine untuk mencegah infeksi.

3. Lalu jika dalam beberapa hari Koi tidak menunjukkan kondisi yang membaik, maka kemungkinan penyebabnya adalah jamur. Dan untuk membasmi jamur pada tubuh Koi, dapat diberikan Formalin. 

5. Koi Herpes Virus (KHV)

Terakhir, Penyakit Ikan Koi KHV atau Koi Herpes Virus adalah salah satu jenis penyakit yang berasal dari virus dan dapat dengan mudah menular.

Sebagaimana diketahui bahwa Ikan Koi juga memiliki sistem kekebalan tubuh. Sehingga saat Koi terinfeksi virus, tubuhnya akan memberikan perlawanan dengan memproduksi antibodi. 

Namun apabila Koi mengalami stres, maka kemampuannya dalam memproduksi antibodi tidak akan maksimal sehingga virus-virus mendapat celah untuk masuk dan merusak sel-sel organ tubuh Koi khususnya insang dan ginjal.

Bila Koi sudah terserang KHV, kemungkinan besar Koi tidak akan bertahan hidup lebih lama. Hal ini dikarenakan penyakit ini sangatlah mengerikan.

Perlu diketahui bahwa KHV adalah jenis virus yang sangat ganas dan dapat menyebabkan kematian Koi hanya dalam tempo 1 atau 2 hari saja. Oleh karena itu, KHV sering disebut sebagai pembunuh Koi no.1.

Virus KHV memiliki sifat yang hampir sama dengan virus Influenza pada manusia. Karena dapat menimbulkan bahaya dan menyerang ketika daya tahan tubuh lemah.

Gejala Pada Ikan Koi yang Terkena KHV yaitu : 

1. Tubuh Koi banyak mengeluarkan lendir sehingga kulitnya terasa kesat.

2. Kedu mata Ikan Koi tampak cekung (celong)

3. Ikan Koi sering kali berdiam diri, berada di permukaan air, dan berenang tak tentu arah.

4. Ikan Koi menjadi kehilangan nafsu makan.

5. Pernapasan Ikan Koi megap-megap akibat insangnya membusuk.

6. Sebagian kulit Ikan Koi terlihat rusak dan pada sekujur tubuhnya terdapat bercak-bercak berwarna merah atau putih.

Pada kondisi lain, Koi yang terinfeksi KHV kadang kala akan tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala penyakit sama sekali, namun tiba-tiba keesokan harinya Ikan Koi mati. 

Begitulah serangan KHV pada Ikan Koi, sistemnya sangat cepat dan tidak terduga. 

Cara Pencegahan Munculnya KHV: 

Untuk mencegah serangan KHV, sangat diperlukan antibodi pada tubuh Koi. Oleh karena itu memproduksi antibodi sangatlah penting untuk mengatasi serangan virus KHV. 

Hal lain yang dapat mencegah serangan KHV yaitu dengan vaksinasi dengan memasukkan virus KHV yang telah dilemahkan agar Koi mampu memproduksi antibodi. Dengan demikian, saat virus KHV menyerang Koi memiliki imunitas dengan adanya antibodi yang cukup dalam tubuhnya.

Cara Pengobatan KHV :

1. Memindahkan Koi yang terserang KHV ke dalam bak karantina.

2. Mengatur suhu air mencapai 30º C – 32º C dengan menggunakan heater, karena virus KHV tidak dapat bekerja efektif pada suhu yang tinggi. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan ikan Koi agar dapat memproduksi antibodi. 

3. Saat berada dalam bak karantina, tidak perlu memberikan pakan kepada Koi untuk menjaga kualitas air agar tetap stabil.

4. Menambahkan obat-obatan untuk mencegah atau mengobati penyakit lain.

5. Masa karantina dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Apabila Koi dapat bertahan, maka akan selamat dan sebaliknya. 

Tips Merawat Ikan Koi Secara Umum

Sebagai Ikan hias yang memiliki harga cukup mahal, cara perawatan Ikan Koi juga tidak boleh sembarangan. 

Ikan Koi memerlukan perawatan dan penanganan yang tepat agar tetap sehat dan bisa tumbuh dengan baik. 

Disini Agro Koi akan membagikan tips merawat Ikan Koi yang baik dan benar, yuk simak penjelasannya di bawah ini :

1. Menjaga Kualitas Air Kolam

Sobat Koi harus memperhatikan kualitas air dalam Kolam Koi. Karena kondisi air yang kotor bisa menyebabkan Koi menjadi mudah terserang penyakit.

Selain itu, kolam Koi yang kotor akan mengganggu pandangan kita saat memandang kolam. 

Maka dari itu, kolam Koi harus dijaga dan selalu dibersihkan. Serta pemberian obat-obatan juga diperlukan sebagai anti-bakteri.

2. Berikan Pakan yang Tepat

Pemberian pakan yang tepat adalah salah satu hal penting yang diperlukan dalam merawat Ikan Koi.

Pakan Koi harus diberikan secara rutin dan secukupnya, karena pemberian pakan yang berlebihan akan menyebabkan kolam menjadi kotor bahkan bisa menjadi racun jika berubah menjadi amonia.

Koi memerlukan pakan dengan protein yang tinggi dan nutrisi yang cukup. Koi perlu diberikan gizi yang seimbang dalam pertumbuhannya.

3. Berikan Tempat Tinggal yang Tepat

Ikan Koi memerlukan tempat tinggal yang aman dan nyaman dalam proses pertumbuhannya. Oleh karena itu, pastikan kolam Koi aman dari hewan predator yang mengganggu atau bahkan bisa menularkan penyakit.

Selain itu, daun-daun yang berjatuhan ke dalam kolam harus segera diangkat agar tidak mengurangi kualitas air kolam.

4. Rutin Memeriksa Kesehatannya

Sobat Koi perlu diperiksa kesehatannya secara rutin agar kita bisa memastikan bahwa Koi tidak terdapat tanda-tanda penyakit.

Jika Koi terdapat tanda-tanda penyakit, pastikan untuk segera konsultasikan Koi ke Dokter Hewan atau Ahli Koi.

5. Memasang Filter Air

Kolam Koi perlu diberikan sistem filter air pada kolam Koi. Tujuannya untuk menyaring kotoran halus dan mengurangi racun yang berasal dari kotoran Koi.

Selain itu, filter air berfungsi untuk menjaga kualitas air dalam kolam. 

INFORMASI PERUSAHAAN KAMI CV. AGROTANI SEJAHTERA

Alamat Kantor : Jl. Air Mancur Jl. Desa Bedug No.15, Rembang, Kec. Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 64171

Nomor WA : +6285791708791

Website : https://agrokoi.co.id/

YouTube: https://www.youtube.com/@AgroKoiFarm

Untuk menanyakan harga ikan koi atau ingin berkonsultasi terlebih dahulu anda bisa menghubungi kami di : WA/SMS/TELPON 085-791-708-791, atau dengan KLIK DISINI

Logo Agro Koi

Previous slide
Next slide

Jual Ikan Koi

Kami Agro Koi Farm adalah pembudidaya ikan koi Grade A yang menyediakan berbagai macam ukuran, umur, dan jenis.

Kami Jual Ikan Koi berbagai pilihan lebih dari 50+ jenis untuk kebutuhan kolam bahkan lomba, yang melayani pengiriman hingga International, gratis karantina, dan bergaransi.

Melayani Offline Maupun Online

Dipercaya 100.000+

Clients di Indonesia dan Luar Negeri

Harga Terjangkau

Ikan koi animasi

Koleksi Koi Lengkap

Pengiriman Internasional

Bergaransi

Terpercaya

Bepengalaman

Anda bisa mendapatkan harga jual SPESIAL hari ini

Dan kabar baiknya, Anda tak perlu merogoh kocek banyak untuk memelihara Ikan Koi ini. Cukup dengan harga terjangkau Anda sudah memiliki ikan koi sesuai pilihan Anda.
Klik Tombol Di Bawah Ini Untuk Dapatkan Promonya Sekarang

Dapatkan harga special hari ini.